Stress

MENGENAL STRESS DAN DEPRESI

Perubahan-perubahan sosial yang cepat sebagai konsekuensi modernisasi, kemajuan teknologi dan industrialisasi, mempunyai dampak dalam kehidupan. Tetapi tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut, sehingga pada gilirannya dapat menimbulkan ketegangan, depresi dan lain-lain gangguan jiwa pada dirinya.

Pendapat tersebut dikemukakan oleh Dr. H. Dadang Hawari. Perubahan-perubahan sosial yang seringkali bercorak sekunder itu telah mengakibatkan dehumanisasi (menurunnya nilai-nilai kemanusiaan) yang dapat mengakibatkan seseorang jatuh sakit. Seseorang dikatakan sakit apabila ia tidak lagi mampu berfungsi secara wajar dalam kehidupannya sehari-hari di rumah, tempat kerja dan lingkungan sosialnya. Seorang yang mengalami stress dan depresi akan terganggu fungsi kehidupannya sehari-hari.

Istilah stress dan depresi seringkali tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Setiap permasalahan kehidupan yang menimpa seseorang disebut stressor - dapat mengakibatkan gangguan fungsi/faal organ tubuh. Reaksi tubuh (fisik ini dinamakan stress dan manakala tuntutan kehidupan tubuh itu berlebihan sehingga fungsi organ-organ tubuh menjadi terganggu dinamakan stress. Sedangkan depresi adalah reaksi kejiwaan seseorang terhadap stressor yang dialaminya. Dengan kata lain, depresi adalah dampak dari stress dalam bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan (efektif, mood). Depresi ini pada umumnya ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan sebagainya.

Manifestsi depresi.
Reaksi kejiwaan lainnya yang erat hubungannya dengan stress adalah kecemasan (anciety). Kecemasan dan depresi merupakan dua jenis gangguan kejiwaan yang saling berkaitan. "Seseorang yang mengalami depresi seringkali ada komponen ancietasinya, demikian pula sebaliknya" kata Dadang Hawari.

Manifestasi depresi tidak selalu dalam bentuk keluhan-keluhan kejiwaan, tetapi juga bisa dalam bentuk keluhan-keluhan fisik gangguan fungsional organ tubuh; ini biasa disebut sebagai "depresi terselubung". Seseorang datang pada dokter dengan keluhan-keluhan fisik, tetap dalam pemeriksaan ternyata tidak ditemukan kelainan fisik, melainkan gangguan fungsional dari satu atau lebih organ tubuh yang dikeluhkannya. Keluhan-keluhan ini bila ditelaah lebih mendalam, ternyata merupakan manifestasi dari depresi. Gejala-gejala depresi menjadi terselubung dengan gejala atau keluhan fisik tadi. "Tutur Dadang Hawari memberi contoh".

Baik kecemasan maupun depresi mempunyai gejala-gejala gangguan fungsi dari organ-organ tubuh, khususnya yang dipersarafi oleh system saraf otonom seperti pernapasan, peredaran darah, pencernaan, seksual dan lain-lain. Gejala fisik maupun psikis seringkali tumpang tindih, tidak ada satu batasan yang jelas, sehingga seseorang yang mengalami stress dapat diartikan bahwa orang itu memperlihatkan berbagai keluhan fisik, kecemasan dan juga depresi.

Menurut Dadang Hawari, jarang ada orang yang menunjukkan depresi murni; selalu ada komponen kecemasan yang menyertainya. Sebagai perbandingan bisa dilihat,
bahwa gejala kecemasan meliputi :

  • Cemas, takut khawatir;
  • Firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri;
  • Mudah tersinggung, gelisah, mudah terkejut;
  • Tegang, tidak bisa istirahat dengan tenang;
  • Gangguan tidur dengan mimpi-mimpi yang menegangkan;
  • Gangguan konsentrasi dan daya ingat;
  • Jantung berdebar-debar, dada sesak, napas pendek;
  • Gangguan pencernaan;
  • Nyeri otot, pegal linu, kaku, keringat tidak merata;
  • Mulut kering, sukar menelan;
  • Gangguan seksual; libido meninggi.
Sedangkan gejala-gejala depresi meliputi :

  • Perasaan murung, sedih, gairah hidup menurun, tiada semangat, terasa tidak berdaya;
  • Perasaan bersalah, berdosa, penyesalan;
  • Nafsu makan dan berat badan menurun;
  • Gangguan tidur : Insomnia (sukar/tidak dapat tidur) atau hipersomnia (terlalu banyak tidur). Gangguan tidur ini seringkali disertai mimpi-mimpi yang tidak menyenangkan;
  • Hilangnya rasa senang; semangat dan minat tidak suka lagi melakukan hoby, kreativitas dan produktivitas menurun;
  • Pikiran-pikiran tentang kematian, bunuh diri;
  • Gangguan seksual; libido menurun.
Sumber Stress.
Depresi merupakan masalah kesehatan jiwa yang utama dewasa ini. Hal ini amat penting, karena orang yang mengalami depresi akan menurun produktivitasnya dan ini amat buruk akibatnya bagi suatu negara yang sedang membangun. Orang yang mengalami depresi adalah orang yang sangat menderita. Depresi adalah penyebab utama tindakan bunuh diri dan tindakan ini menduduki urutan ke enam dari penyebab utama kematian di Amerika setelah penyakit jantung koroner, kanker, paru-paru, kecelakaan dan pengerasan hati.